A Story of The Girl And Her Daydreaming #6

 A Sheet of Paper

-6-

Thought


Bagaimana jika...

 ...telah melakukan suatu hal dengan maksimal, namun masih belum mendapatkan hasil yang baik?


Bagaimana jika...

...suatu hal membebanimu, namun kau masih berusaha mempertahankan hal itu?


Bagaimana jika...

...sesuatu hal yang tidak diinginkan menghampirimu, namun kau menerimanya dengan alasan yang bahkan kau tidak yakin dengan alasan itu?


*bukk*

Ia menutup laptop miliknya dengan lemas. Pertanyaan itu semakin lama semakin mengikatnya. Bukan karena apa-apa, namun entah mengapa pemikiran dan pertanyaan itu terus-menerus berkelebat dibenaknya. 

Gadis itu menghembuskan napas dengan berat. 

"Bagaimana ini?" ujarnya dengan menyenderkan punggung di sandaran kursi kuningnya.

Ia melamun, namun pemikirannya penuh. Penuh dengan segala kemungkinan-kemungkinan yang membuatnya semakin gila.

Satu sisi ia merasa bersalah, namun disisi lain ia sudah lelah dengan keadaan yang sudah terlanjur ada padanya. Menyerah? Ingin. Namun... ia rasa itu bukanlah tindakan yang tepat.

Ya, ia hanya merasa egois jika melakukan hal itu. 

"Egois itu tidak apa-apa, don't hear people's argument. This is your life. You have a right all about your choice." 

Ia mengedipkan mata. Teringat dengan ucapan seseorang kepadanya. Egois itu tidak apa-apa? Tetapi mengapa... anggapan itu membuatnya menangis? 

Berbagai pemikiran yang sejak tadi penuh dibenaknya, kini seperti sebuah bencana. Bencana tengah terjadi dipikirannya saat ini. Memikirkan kemungkinan-kemungkinan, hal-hal yang membuat dirinya terbebani, hingga saat ini.

Sejak awal... seharusnya ia tidak melakukannya...

Tetapi yang namanya nasi telah menjadi bubur, mau tak mau ia akan menghadapi hal itu. Atau mungkin nantinya akan lebih parah dari yang ia bayangkan? 

Entahlah.

.

.

Mengapa anggapan orang lain lebih ia pikirkan dibanding kehidupannya sendiri...?

Komentar

Postingan Populer