Lemah Iman

Assalamu'alaikum semuanya 😄 lama gak jumpa ya!

Iya, nih. Soalnya ilmu masih dikit, trus gatau deh mau bahas apa ahahaha.
Oiya, alhamdulillah, malam ini adalah malam ke-25 Ramadhan 1442 H. MasyaAllah. Cepet banget ya, waktu itu. 

Jujur. Ramadhan tahun ini effort-ku kurang banget untuk bisa produktif. Sedih. Tapi entah kenapa, kalo dipikir-pikir, diri ini juga salah sih karena ga bisa bagi waktu dengan baik.

Em.. antara gabisa bagi waktu atau karena terlalu malas untuk melakukan?

Ini nih. Sulit. Kenapa, ya? Kok akhir-akhir ini malesan banget saya itu. 
Sebenernya udah dari dulu, sih, malesan. Cuma makin hari kok kemalasan itu meningkat 10% gitu... ada yang ngerasa kayak gini juga nggak?

Berulang kali, kita nyadar. Bahwa kita harus berubah untuk menjadi lebih baik. Tapi dalam kenyataannya, hal itu sangat berat. Tau kenapa?

Seperti judul diatas. "Lemah iman." Dan temen-temen pasti tau kalo iman itu terletak di dalam hati. Nah, sampai disini paham, kan?
Berarti apa?

Niat kita belum sampai hati.

Gila, ya.. langsung tertampar banget.
Sama.

Nah, caranya gimana agar niat kita sampai hati? Kalo menurut aku sih, kita harus paham dulu. Pahami hakikat kita sebagai manusia itu harus bagaimana. Pahami dulu hal-hal yang masih ragu dibenak kita. Pernah denger nih, kalo kepercayaan itu harus dipahami dan dicari kebenarannya. Betul, nggak? 

Karena sering kali kita merasa "asing", "aneh", dan "gak masuk akal" dengan apa saja ketetapan ataupun aturan yang Allah berikan kepada kita. Meskipun kita tau, kalo Islam itu adalah agama yang benar--menurut kami, sebagai orang muslim--namun tidak sedikit pula yang masih berpikir bahwa kita harus "mengulik" kebenaran itu. Karena dengan adanya kita penasaran dengan segala sesuatu yang berasal dari-Nya, itu bisa menjadi awal mula untuk kita belajar, memperdalam ilmu agama. 

Tapi seringkali dari kebanyakan orang itu kurang usahanya untuk menemukan "pembuktian" tersebut. Ya karena apa? Malas. Saya juga begitu. Males? Banget. Karena apa? Niat. Niat yang kurang... astagfirullah.

Kalo tips dari aku, itu dengan paksaan. "Karena ibadah itu harus dipaksa". Sering denger, kan?

Jadi, baru-baru ini aku tanya dengan seorang Ustadzah. Yang alhamdulillah aku dipertemukan beliau lewat program Qur'an waktu itu. Aku tanya, "Ustadzah, saya sering mendengar bahwa ibadah itu harus dipaksakan. Tapi kalau semisal jadinya malah tidak ikhlas bagaimana, Ustadzah?"

Kemudian dijawab, "Benar, ibadah harus dipaksakan. Karena memang diri kita ini lebih condong kepada yang tidak baik. Karenanya, jiwa kita harus kita latih, harus kita paksakan dalam beribadah. Agar tunduk kepada Penciptanya dan mengetahui tujuan hidupnya. Beribadah kepada Allah. Tetapi dalam tanda petik dipaksakan sembari memperbaharui niat. Ada niat yang tidak baik, maka tepis... kemudian dengan cara apa bisa menepis itu? Dengan cara (mencoba) berniat hanya untuk Allah saja."

MasyaAllah. Semoga Allah menjaga niat kita.. 😢

Jadi itu sebenernya. Kita seringkali merasa bahwa ibadah yang dipaksakan itu ujung-ujungnya nggak ikhlas. Tapi, yakinlah... aku pernah ngalamin hal itu. Dan pada akhirnya, apa yang aku rasa "nggak ikhlas" dulu, jadi suatu kecanduan. Dalam arti, jadi terbiasa melakukan suatu ibadah tersebut. MasyaAllah. Cobain, deh. Bismillah. 

Tapi, karena iman sering goyah, jadi kadang merasa, "Ah, gak ngelakuin dulu hari ini gapapa kali ya, kan sunnah." Ahahaha. Sering banget saya mah.. ya Allah.

Yuk, bismillah. Meskipun iman sering turun, tapi Allah masih ngasih kesempatan kita untuk berubah. Buktinya apa? Kita masih di ingatkan untuk terus berbenah diri. Kita masih dipertemukan dengan orang-orang yang baik, orang-orang yang sholeh dan sholehah. Itu menandakan bahwa Allah masih pengen kita berubah...

Wallahu'alam bishawab. Semoga Allah meluruskan niat saya, dan teman-teman semua💛
Akhir kata, bismillah... saling mengingatkan satu sama lain. #reminder




Komentar

Postingan Populer